Pernah ngga sih kamu ngerasa hidup tuh kayak lagi kejebak di mode autopilot? Bangun pagi, kerja, pulang, scroll TikTok sampe ketiduran, terus besoknya... diulang lagi. Rasanya capek, bosen, tapi juga bingung harus cerita ke siapa.
Kalau kamu pernah ada di fase ini, selamat datang di dunia
nyata usia 20-an. Ini bukan cuma drama, ini yang namanya quarter life crisis.
Sebelum kita keburu panik, yuk kita kenalan dulu sama
istilah ini.
Quarter life crisis adalah fase di mana kamu mulai mempertanyakan arah hidup.
Biasanya datang di usia 20 sampai awal 30-an, saat masa transisi dari dunia
kuliah ke dunia kerja, dari "bebas" jadi "bertanggung
jawab".
Mulai deh muncul pertanyaan-pertanyaan kayak,
“Aku sebenernya suka ngga sih sama kerjaan ini?”
“Temen-temen kok udah mapan, aku masih ngejar tagihan?”
“Apa aku udah gagal karena belum sampai ke titik yang aku mau?”
Kalau pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepala kamu, kamu ngga
sendirian, kok.
Fase ini muncul karena hidup kita lagi berubah cukup
drastis. Dulu, hidup punya struktur yang jelas, TK, SD, SMP, SMA, kuliah. Tapi
begitu lulus, semuanya jadi blur.
Tiba-tiba kita harus mandiri, cari uang, bikin keputusan besar dan semua itu
datang barengan.
Ditambah lagi, media sosial sering banget bikin kita ngerasa
“kurang”. Temen ada yang posting liburan, ada yang baru tunangan, bahkan ada
yang udah jadi founder startup di umur 24. Sementara kita? Masih mikirin mau
makan apa hari ini.
Padahal yang kita lihat itu cuma highlight hidup
orang lain. Kita ngga tahu cerita di baliknya.
Oke, fase ini nyata. Tapi bukan berarti harus jadi episode
mellow tiap malam sambil dengerin playlist galau.
Justru, ini bisa jadi titik balik buat kamu lebih kenal sama diri sendiri.
Gimana caranya?
Ngobrol Sama Diri Sendiri
Mulailah dari hal paling simpel, tanya ke diri kamu,
“Sebenernya aku kenapa sih?”
Apakah kamu lelah karena pekerjaan, khawatir soal masa depan, atau cuma butuh
waktu buat rehat?
Jujur sama diri sendiri itu langkah pertama buat bisa memahami apa yang lagi
kamu alami.
Stop Bandingin Diri
Kita semua punya timeline masing-masing. Bandingin
hidup kamu sama orang lain itu kayak bandingin apel sama keju, beda konteks,
beda rasa.
Fokus ke perjalananmu sendiri, karena kamu juga punya cerita hebat yang lagi
kamu tulis, satu hari dalam satu waktu.
Set Goals yang Realistis
Ngga perlu langsung targetin rumah atau mobil. Coba mulai
dari yang kecil tapi konsisten, kayak belajar hal baru, nabung tiap minggu,
atau mulai olahraga rutin.
Yang penting, ada progres. Pelan-pelan tapi pasti.
Bangun Support System
Punya orang yang bisa diajak cerita tanpa takut dihakimi itu
penting banget. Kalau belum nemu di sekitar, coba cari komunitas online, grup
diskusi, atau bahkan pertimbangkan buat konseling.
Ingat, menjaga kesehatan mental itu bukan lemah, itu bentuk sayang ke diri
sendiri.
Jangan Takut Gagal
Gagal itu bukan akhir cerita. Justru dari gagal, kita banyak
belajar dan berkembang.
Selama kamu mau bangkit lagi, kamu masih ada di jalur yang tepat.
Quarter life crisis memang ngga mudah, tapi juga bukan hal
yang harus ditakuti.
Kamu ngga harus punya semua jawaban sekarang. Ngga masalah kalau kamu masih
mencari, masih bingung, atau belum tahu mau ke mana.
Yang penting, kamu tetap jalan. Tetap bangun, tetap coba,
dan tetap percaya kalau semua ini bagian dari proses.
Pelan-pelan, tapi kamu akan sampai juga kok.
Tetap waras ya, pejuang 20-an. Kamu ngga sendiri. Dan
percaya deh, kamu jauh lebih keren dari yang kamu pikirkan.
sumber gambar : www.freepik.com